Akhir-akhir ini saya sering mendengar
ada beberapa warga Desa Begori yang telah rela menjual tanahnya untuk
kepentingan beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit .
Sudah banyak saya dengar warga
menjual tanahnya yang berdekatan dengan lahan perkebunan kelapa sawit milik
perusahaan-perusahaan tersebut. Bahkan beberapa daerah yang dahulunya hutan
sudah berhasil dicaplok oleh perusahaan-perusahaan perkebunan itu untuk
dijadikan perkebunan. Hutan yang tadinya tidak bisa dilewati kendaraan roda
empat atau dua, pada akhir-akhir ini banyak yang sudah berhasil dibuka untuk
dijadikan perkebunan oleh perusahaan-perusahaan itu. Pelan tapi pasti
perusahaan-perusahaan itu sudah mendekati wilayah pertanahan warga yang sudah
mendekati kampung. Bukan tidak mungkin kebun-kebun tua dan warisan dari para
leluhur bisa dicaplok perusahaan tersebut. Warga memang tidak salah untuk
menjual hak miliknya, namun kalau ini terus menerus dilakukan lama-kelamaan
tanah di Desa Begori yang sangat luas bisa habis oleh tengkulak-tengkulak dan
kaum kapitalis itu. keluguan warga Desa Begori dan susahnya kehidupan
perekonomian mereka menjadi senjata maut dari perusahaan tersebut untuk merayu
penduduk agar menjual tanahnya. terus terang hal ini cukup membuat saya miris
terhadap kelakuan dari perusahaan-perusahaan itu, apakah mereka itu tidak tahu
karakter masyarakat desa begori yang bila tertindas dan tersingkir dari tanah
airnya? apakah mereka tidak tahu bahwa Desa Begori adalah desa yang penuh
dengan nilai sejarah yang berkaitan dengan perjuangan. apakah para perusahaan itu
tidak memikirkan akibat tanah rakyat habis karena ulah rayuan mereka?
Apakah para perusahaan itu tidak
belajar dari kasus mesuji yang nanti berakhir dengan kisruh. Penduduk Desa
Begori memang lugu dan memang butuh uang karena memang mereka sangat sulit mencari
nafkah didesanya, desa begori memang cukup tertinggal dari segi perekonomian
dengan desa yang lain, harus diakui tinggal didesa begori untuk saat ini cukup
sulit, karena tidak adanya lapangan pekerjaan selain berkebun dan berladang,
itupun hanya bulan-bulan tertentu saja, sehingga akhinya dengan kondisi seperti
ini banyak para warga desa begori merantau dan keluar dari desanya karena
kondisi perekonomian yang cukup sulit, namun demikian bukan berarti dengan
kelemahan seperti ini terus dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan perkebunan
yang kerjanya cari untung saja dan hanya mengisap darah rakyat saja. Tanah di
Desa Begori memang sangat luas, bahkan begitu luasnya tanah Desa Begori itu sampai-sampai dengan waktu 5 jam saja
masih masuk wilayah desa ini, belum hutan adat atau hutan larangan,
jangan-jangan hutan-hutan yang pernah dilindungi oleh sesepuh adat juga sudah
musnah karena isinya sudah digerogoti oleh oknum-oknum dan juga orang-orang
dari perusahaan perkebunan tersebut. Seorang warga bahkan pernah berkata,
"Bahwa kalau dua tahun lagi warga Desa Begori masih sering menjual
tanahnya karena rayuan perusahaan-perusahaan perkebunan itu, habis dan miskinlah
warga kita". Tanah Desa Begori yang merupakan tanah tua peninggalan para
leluhur terdahulu kini banyak menjadi incaran dari cukong-cukong perusahaan
perkebunan demi kepentingan kaum kapitalis itu..Mudah-mudahan saudaraku yang
ada didesa tidak menjual tanah mereka, karena menjual tanah mereka sama saja
nanti membuat mereka kehilangan tanah air, dan justru membuat mereka makin
sengsara karena tidak punya lagi lahan untuk berkebun dan lahan garapan untuk
memproduksi tanaman sayur,karet dan padi. Apalah arti uang yang hanya kurang
dari 5 atau 10 juta juta jika hanya habis dalam waktu dua bulan dibandingkan
kehilangan tanah yang bisa dimiliki secara abadi. Tidakkah mereka lupa bahwa
tanah itu adalah usaha dari para leluhur mereka dalam membuat tanah itu berguna
bagi anak cucunya, tiba-tiba dijual begitu saja, apakah mereka tidak merasakan
keringat dan ari mata para leluhurnya dalam memperoleh tanah-tanah tersebut.
Apakah mereka tidak berfikir kalau suatu saat mereka bisa tersingkir dari tanah
tumpah darahnya sendiri, seperti pada kasus Mesuji dan desa-desa lain karena
telah berhasil dirayu dengan uang jutaan demi untuk menjual tanahnya, namun
setelah sekian bulan orang yang menjualnya menyesal....?
Mudah-mudahan mereka tidak tergiur
dengan rayuan dari perusahaa-perusahaan itu, jika perlu gugat keberadaan
perusahaan itu didesa kita yang tercinta dan penuh dengan nilai sejarah..Gugat
kenapa mereka bisa ada disekitar desa kita, siapa yang memberikan izin operasional
dikawasan desa begori itu? para sesepuh dan pemuda disana tidak boleh berdiam
diri, jangan sampai perusahaan-perusahaan tersebut mencaplok wilayah desa
begori yang tercinta itu. Apapun modus mereka jika ingin merubah lahan desa
begori menjadi sebuah lahan perkebunan patut dipertanyakan..semua tokoh didesa
begori tidak boleh diam..tanah-tanah yang telah dijual oleh warga sebaiknya
diselidiki lagi oleh aparat desa atau kecamatan,apakah itu memang resmi atau
banyak terjadi penyimpangan..Jangan mau lagi tanah Desa Begori yang sangat
produktif dirubah menjadi tanaman-tanaman yang hasil keuntungannya justru tidak
membawa pengaruh bagi desa begori, terutama kelapa sawit..tanaman ini memang
memberikan manfaat, namun tanah yang telah ditinggalinya justru tidak akan
produktif lagi.yang menjadi kendala saat ini adalah tingkat aparat desa dan
kecamatan sudah sudah bekerja sama dengan pihak perusahaan untuk membujuk para
warga desa begori untuk menjual tanah meraka untuk kepentingan perusahaan,dan
warga desa begori sekarang sudah termakan rayuan manis mereka,,,!!! SADARLAH
SAUDARA-SAUDARAKU PERTAHANKAN PENINGGALAN LELUHURMU,,,!!!!
Paskalis Rudi
DESA BEGORI
Wikipedia
Hasil penelusuran
Selasa, 04 September 2012
Minggu, 02 September 2012
SUKU DAYAK UUD DANUM (GAWAI DALOK )
SUKU DAYAK UUD DANUM (GAWAI DALOK )
A.Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara multikultural
terbesar di dunia. hal ini dapat dilihat dari kondisi sosio-kultural, agama
maupun geografis yang begitu beragam dan luas. kebudayaan adalah salah satu
aset penting bagi sebuah negara berkembang, kebudayaan tersebut untuk sarana
pendekatan sosial, simbol karya daerah, asset kas daerah dengan menjadikannya
tempat wisata, karya ilmiah dan lain sebagainya. dalam hal ini suku dayak
kalimantan yang mengedepankan budaya leluhurnya, sehingga kebudayaan tersebut sebagai
ritual ibadah mereka dalam menyembah sang pencipta yang dilatarbelakangi
kepercayaan tradisional yang disebut kaharingan.
Dayak atau daya (ejaan lama: dajak atau dyak) adalah nama
yang oleh penduduk pesisir pulau bor neo diberi kepada penghuni pedalaman yang
mendiami pulau kalimantan (brunei, malaysia yang terdiri dari sabah dan sarawak, serta indonesia yang terdiri dari kalimantan
barat,
kalimantan
timur,
kalimantan
tengah,
dan kalimantan
selatan).
budaya masyarakat.
Suku dayak uud danum adalah bagian dari suku-suku yang
ada dikalimantan sedangkan gawai darok adalah bagian dari adat dayak uud danum
yang artinya suatu bentuk penghormatan terhadap arwah keluarga ataupun nenek
monyang,adat ini digunakan dalam acara pesta kematian.
B. Rumusan Masalah
1.pengertian gawai darok
2.tarian-tarian yang digunakan
3.pergeseran dayak uud danum khususnya gawai darok di
kalimantan barat
4.dampak-dampak masuknya kebudayaan asing dikalimantan
barat
1.Pengertian Gawai Darok
Gawai Darok adalah bentuk penghormatan terhadap arwah
keluarga dan nenek moyang tersebut, diwujudkan dalam sebuah gawai besar
yang disebut dengan istilah gawai darok.
Dalam gawai ini, setiap orang mengambil tulang belulang
keluarga dan nenek moyang masing-masing dari dalam kubur. tulang-tulang
tersebut lalu dimasukan ke dalam gong dan disimpan di rumah khusus. sampai pada
akhirnya tulang-tulang tersebut akan dimasukan ke dalam kediring atau sandung
yang berukuran 3 x 2
meter. dalam gawai darok, ada sekitar 15 orang yang mengambil tulang leluhur.
karena gawai darok menghabiskan biaya besar, masyarakat dayak uud danum hanya
melaksanakan gawai ini dalam kurun waktu 10 tahun sekali.
gawai darok merupakan gawai untuk memberikan penghormatan tertinggi dan
terakhir dalam siklus kematian masyarakat dayak uuddanum,” katanya.setelah
dikubur, arwah keluarga dan nenek moyang uud danum masihdalam perjalanan menuju
surga. gawai darok dilaksanakan untuk mengantarkan arwah mereka ke surga.
2.Tarian-tarian
yang digunakan dalam Gawai Darok
a.Tari Kanjan
Kanjan ialah pantun yang dilagukan dan dilantunkan sahut
– menyahut baik oleh laki – laki ataupun perempuan dalam suatu pesta atau
pertemuan. Apabila pesta diadakan untuk menyambut tamu yang dihormati maka
kalimat – kalimat yang dilantunkan lebih bersifat pujian, sanjungan doa dan
harapan mereka kepada tamu yang dihormati itu. Biasanya acara disertai jamuan
alakadarnya.
b.Tari Tasai
Tari Tasai adalah suatu gerakan yang dilakukan oleh
penari secara beramai-ramai dengan mengelilingi patung yang telah di buat dalam
acara gawai darok atau pesta kematian.
c.Tari Alu
Tari alu adalah suatu gerakan yang dilakukan oleh seorang
penari di atas alu,tarian ini biasanya dilakukan dengan cara berpasangan untuk
memeriahkan acara pesta gawai darok yang telah diselengarakan.
Karena
budayaan-budayaan asing yang telah mulai banyak datang di indonesia dan
menyebab kan masyarakat yang akan lupa adat istiadat nya sendiri.
Karena
penyebab nya banyak masuk hal-hal kebuyaan asing atau alat-alat moderen dan
menyebab kan pudar nya menguasai seni kebudayaan sendiri.Begitu juga yang
terjadi pada kebudayaan Dayak Uud Danum yang masih mengikuti arus perkembangan
Moderen sehingga dapat membuat pudarnya kebudayaan dan kebiasaan adat dayak uud
danum.Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya pergesernya adat dayak uud
danum yaitu:
- Timbulnya pemikiran bagi orang2 berpedidikan lebih, untuk mempersingkat waktu pelaksana acara gawai darok.sehingga sekarang pelaksanaan gawai darok dilakukan secara sepontan.
- Masuknya kebudayaan asing dalam segi musik dan tarian asing,sehingga membuat para generasi muda lebih cenderung menyukai kebudayaan asing.
- Timbulnya kemajuan teknologi seperti,VCD,TV,dan Hp yang dapat membuat masyarakat dayak uud danum lupa akan keterampilan dan potensi yang dimiliki.
4.Dampak-dampak masuknya kebudayaan asing Dikalimantan
barat
Damapak Positif
Dalam kehidupan bermasyarakat seperti adanya kesadaran
tentang pentingnya pendidikan.
Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat berguna untuk
meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat.
Dampak Negatif
Keberadaan adat istiadat dan budaya bangsa dapat terancam
Dengan adanya kebudayaan asing dapat merubah
kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang bertentangan dengan adat dan kebudayaan
adat dayak uud danum
Kesimpulan
Sebagian masyarakat dayak uud danum pada dasarnya sangat
menghargai kebudayaan asing dan juga menghormati kebudayaan leluhurnya,karena
dalam kehidupan masyarakat dayak uud danum sangat percaya dengan adanya
kebudayaan leluhurnya.apapun yang ditinggalkan oleh kebudayaan leluhurnya itulah yang wajib
dikerjakan dan mereka beranggapan bahwa bila ini tidak dijalankan maka akan ada
bencana bagi keluarga mereka dan juga orang yang ada disekitarnya .
Saran
Sebagai warga Negara Indonesia kita perlu mengetahui
kebudayaan-kebudayaan yang ada di Negara kita sendiri. Kadang kita lebih mengenal
budaya yang ada di Negara barat melainkan budaya kita sendiri. Salah satu
budaya dari Negara kita adalah budaya suku dayak uud danum Tentu bukan hanya
budaya dayak yang ada di negara Indonesia, melainkan masih banyak budaya-budaya
yang belum kita ketahui . Maka dari itu kita harus mengenal budaya kita sendiri
dan mulai memberikan wawasan kepada anak-anak sejak dini agar memahami beragam
budaya yang ada di Negeri tercinta ini.
PASKALIS RUDI
rudipetut@yahoo.co.id/paskalisrudi@gmail.com
rudipetut@yahoo.co.id/paskalisrudi@gmail.com
Langganan:
Postingan (Atom)